Cara Mendiagnosa Pembengkakan Hati

Pembengkakan hati dapat terjadi pada siapa saja tanpa terduga, penimbunan lemak yang berlebihan dalam sel-sel hati inilah yang menyebabkan terjadinya pembengkakan hati. Ketika terjadi pembengkakan hati, maka organ hati tersebut tidak dapat berfungsi seperti seharusnya bahkan hati dapat kehilangan fungsinya. Mengingat fungsi hati yang cukup penting untuk menjaga kesehatan tubuh, maka efeknya akan sangat fatal jika kondisi tersebut dibiarkan terus menerus tanpa pengobatan.

Penyebab Pembengkakan Hati

Inilah Beberapa Penyebab Pembengkakan Hati yang harus anda ketahui agar bisa menghindari dari penyakit ini. Seseorang yang memiliki bobot tubuh yang berlebihan / kegemukan ( obesitas ) merupakan salah satu penyebab utama pembengkakan pada hati.

  • Menderita kencing manis.
  • Efek samping dari konsumsi minuman beralkohol dan bersoda.
  • Efek samping dari obat-obatan kimia, seperti kortikosteroid, tetrasiklin, asam valproat, metotreksat, karbon tetraklorid, fosfor kuning.
  • Kekurangan gizi atau akibat dari diet rendah protein.
  • Berlebihan mengkonsumsi vitamin A sehingga mengakibatkan tubuh mengalami keracunan vitamin A.
  • Pasca operasi pada usus kecil yang sudah lama kemudian timbul kembali reaksi yang berlebihan pada usus kecil dan mengganggu fungsi hati.
  • Fibrosis kistik (bersamaan dengan kurang gizi).
  • Kelainan bawaan pada metabolisme glikogen, galaktose, tirosin atau homosistin.
  • Kekurangan rantai-medium arildehidrogenase.
  • Kekurangan kolesterol esterase.
  • Penyakit penumpukan asam fitanik (penyakit Refsum).
    penyakit Sindroma Reye.
  • Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti: makanan yang menggunakan banyak santan, makanan pedas, gorengan dan makanan atau minuman yang banyak menggunakan bahan pengawet makanan.

Cara Mendiagnosa Pembengkakan Hati

Pengobatan untuk pembengkakan hati tergantung pada faktor penyebabnya. Apabila dokter sudah mendiagnosis Anda mengalami pembesaran hati, mungkin Anda direkomendasikan untuk melakukan beberapa tes atau pengecekan seperti di bawah ini:

  • Tes darah: Sebuah sampel darah diuji di laboratorium untuk menentukan tingkat enzim hati. Hasil dari tes ini juga dapat menunjukkan kondisi organ hati Anda, apakah hati Anda sehat atau tidak. Selain itu, virus penyebab pembengkakan hati, seperti virus hepatitis dapat diidentifikasi melalui tes ini.
  • Tes pencitraan dengan melakukan computerized tomography (CT) scan, USG, atau magnetic resonance imaging (MRI).
  • Magnetic resonance elastography: Tes ini menggunakan gelombang suara untuk menciptakan peta visual (elastogram) dari kekakuan jaringan organ hati. Jenis tes ini dapat menjadi alternatif untuk biopsi hati.

Jika sudah dilakukan tes tes diatas biasanya dokter akan menyarankan anda melakukan operasi, perlu diketahui untuk biaya operasi sendiri membutuhkan biaya yang tidak sedikit, contohnya pada kasus seorang anak berusia 10 bulan bernama Muhammad Ilham, dia harus melakukan pencangkokan hati dengan biaya hampir Rp. 2 Miliar.

sumber : Obat Pembengkakan Hati